Sulawesi Barat Setelah Gempa Bumi

This post is the translation of post entitled "Sulawesi Barat after Earthquakes". This is Englinesian's free reading course for you all who want to learn Indonesian (Bahasa Indonesia).

Gempa bumi baru saja menewaskan puluhan orang di Sulawesi Barat Indonesia. Rangkaian gempa bumi terjadi hanya dalam tempo 2 (dua) hari dan gempa bumi tersebut berhasil menghancurkan semua yang berada diatas bumi - kantor-kantor pemerintah, rumah sakit, pusat perbelanjaan, dan tentu saja, rumah-rumah penduduk. Efek paling signifikan dari gempa bumi terasa di Majene dan Mamuju. Berdasarkan berita terkini, ratusan masyarakat hidup tanpa rumah.

Gempa bumi pertama mengguncang Sulawesi Barat pada sore hari dengan magnitudo 5.9 (skala Richter). Semua orang dalam keadaan waspada karena gempa tersebut. Gempa kedua mengguncang Sulawesi Barat pada dini hari - sekitar pukul 2.30 waktu setempat - dengan magnitudo 6.2 (skala Richter). Gempa kedua menjadi pemicu segala kehancuran disana.

Bagaimanapun juga, orang Indonesia bukanlah kumpulan manusia yang cengeng dan manja. Kami semua tetap kuat dengan segala keterbatasan yang ada. Setelah berita tentang gempa bumi diumumkan di pemberitaan, pemerintah langsung merespon dengan mengirimkan bantuan berupa bahan makanan dan pakaian ke area yang terdampak.

Hal yang kami butuhkan saat ini hanyalah doa dari masyarakat dunia. Dalam waktu dekat, Sulawesi Barat akan bangkit - bagaimanapun situasinya.

Sulawesi Barat after Earthquakes

For you who want to read this news in Indonesian, for you who are obligated to learn Indonesian, for you who enjoy learning Indonesian (bahasa Indonesia), enjoy the Indonesian version of this post on "Sulawesi Barat setelah Gempa Bumi".

Earthquake has just killed dozens of people in Sulawesi Barat (West Sulawesi), Indonesia. A series of earthquakes happened in just 2 days and they successfully destroyed everything on earth - government offices, hospitals, shopping center, and of course, homes. The most significant effects of the earthquakes are in Majene and Mamuju. The most up-to-dated news from there, thousands are now homeless.

The first earthquake rocked Sulawesi Barat in the afternoon with magnitudo of 5.9 (richter scale). Everyone was on alert due to the first earthquake. The second earthquake rocked Sulawesi Barat at midnight - around 2.30 local time - with magnitudo of 6.2 (richter scale). The second earthquake become the trigger for the destruction of everything there.

However, Indonesians are not a collection of whiny and spoiled people. We all remain strong with all limitations that exist. Right after the earthquake is announced and echoed in the news, the government responds it very quickly by sending food and clothing to the affected areas.

Thing we need right now is just some prayers from the world. In the near future of time, Sulawesi Barat will rise up - however the situation is.

Transaksi Digital untuk Kebangkitan Perekonomian Nasional

Untuk efek jangka pendek dan menengahnya, metode transaksi digital akan menjadi solusi preventif yang akan sangat efektif dalam pencegahan penyebaran Covid-19. Perihal efek jangka panjangnya, transaksi digital dipastikan dapat menjadi momentum kebangkitan perekonomian nasional. Segenap masyarakat Indonesia disarankan untuk segera beralih mengadopsi metode transaksi digital. Kelanjutan tulisan berikut ini dititik-beratkan pada usulan, alasan dan ulasan tentang mengapa kita semua harus segera beralih ke metode transaksi digital.

Indonesia Menuju Tren Baru dalam Bertransaksi

Sumber Gambar: Bank Indonesia

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia melaporkan hasil survey yang dilakukan pada tahun 2017 - dengan melibatkan 4. 668 responden - tentang alasan masyarakat memilih dan menggunakan transportasi daring. Hasil survey tersebut mengerucut pada hasil bahwa 84.1% responden memilih dan menggunakan transportasi daring karena alasan "lebih murah"; 81.9% responden memilih dan menggunakan transportasi daring karena alasan "lebih cepat"; 78.8% responden memilih dan menggunakan transportasi daring karena alasan "lebih nyaman"; dan 61.4% responden memilih dan menggunakan transportasi daring karena alasan "lebih aman". Dalam hal belanja daring, sebuah penelitian mengungkap bahwa faktor kenyamanan dan resiko yang minim menjadi faktor-faktor pendorong pelajar universitas melakukan pembelanjaan daring (Kuswanto, H. dkk., 2019:11). Selanjutnya, penelitian yang menjadikan e-grocery sebagai variabel utama penelitian menjelaskan bahwa keamanan, reliabilitas serta konsistensi atas aturan merupakan layanan yang harus dimiliki oleh seluruh layanan e-grocery (Handayani, dkk., 2020:9).

Dari sudut pandang akademik, tersurat bahwa metode transaksi digital yang secara saintifik dapat didefinisikan sebagai layanan keuangan yang prosesinya dilakukan melalui media gawai (telepon seluler), komputer, perangkat NFC (near field communication), serta perangkat nirkabel lainnya (Alkhowaiter, 2020; Gabor & Brooks, 2016) setidak-tidaknya menjanjikan 6 kelebihan - yakni “lebih ekonomis, lebih efisien, lebih nyaman, lebih reliabel, lebih konsisten dan lebih aman”.

Hijrah ke Metode Transaksi Digital

Berikut ini beberapa alasan dan ulasan terkait mengapa kita semua segenap rakyat Indonesia wajib berhijrah ke metode transaksi digital. 

Jaminan Perlindungan dari Negara oleh Bank Indonesia

Sejauh ini, Bank Indonesia telah membuktikan komitmen, dedikasi serta perhatiannya dalam upaya memberi perlindungan kepada konsumen sebagai pelaku transaksi digital sebagaimana yang termanifestasi dalam "Peraturan Bank Indonesia No. 22/20/PBI/2020 tentang Perlindungan Konsumen Bank Indonesia" terkait "Prinsip Perlindungan Konsumen" yang meliputi:

  1. Kesetaraan dan perlakuan yang adil;
  2. Keterbukaan dan transparansi;
  3. Edukasi dan literasi;
  4. Perilaku bisnis yang bertanggung jawab;
  5. Perlindungan aset Konsumen terhadap penyalahgunaan;
  6. Perlindungan data dan/atau informasi Konsumen; dan
  7. Penanganan dan penyelesaian pengaduan yang efektif.

Berdasarkan uraian masing-masing poin diatas, sangat jelas bahwa negara, melalui Bank Indonesia, telah mendeklarasikan komitmen serta peranan aktifnya dalam melindungi para pelaku usaha dan sekaligus menjamin perlindungan terhadap rakyat Indonesia sebagai konsumen dalam melakukan transaksi digital. Tugas kita semua hanyalah menghilangkan fobia tentang transaksi digital lalu mulai mengadopsinya sebagai metode transaksi finansial sehari-hari. Di tahun 2021 ini, negara kita telah menjamin bahwa pengalaman kelam serta citra buruk yang diberitakan media tentang rawannya transaksi digital akan berkurang secara signifikan. 

Terukur dan Aman

Diakhir bulan, pernahkah Anda merasa pengeluaran Anda tidak sesuai perkiraan lalu kemudian Anda mencoba mengingat dan melakukan audit mandiri atas pengeluaran Anda pada bulan tersebut? Tanpa perlu bertanya "kenapa?" atau "mengapa?", Englinesian yakin Anda tentu sudah tahu kenapa dan mengapanya.

Semua setuju bahwa memiliki catatan arus keluar-masuknya uang sangatlah penting. Namun kita semua - termasuk penulis - sering menyepelekan hal tersebut karena alasan ribet. Melalui metode transaksi digital, pengalaman tersebut secara otomatis akan tereliminasi karena pembukuan seluruh riwayat transaksi akan tercatat oleh sistem (recorded by system).  Jadi, selain Anda mendapatkan pembukuan catatan arus keluar-masuk keuangan, Anda juga dapat terhidar dari "transaksi mencurigakan" yang pelakunya adalah Anda sendiri.

Selanjutnya, metode transaksi digital juga dapat menghindarkan Anda dari kejadian yang sering disebut sebagai "takdir" oleh masyarakat - dompet jatuh dan musibah berupa kejahatan di jalan misalnya. Jika dompet Anda jatuh atau Anda kebetulan lagi apes menjadi korban kejahatan jalanan, tentu seluruh isi dompet akan raib tanpa tersisa. Jika Anda adalah pelaku aktif dari metode transasi digital, Anda dapat menguragi bahkan dapat terhindar dari potensi kehilangan uang karena jikapun tanpa diminta-minta musibah menimpa Anda, penemu dompet Anda yang jatuh atau pelaku kejahatan jalanan yang mengdzolimi Anda tidak akan semudah itu menguras pundi-pundi rupiah Anda sebab metode transaksi digital dirancang dengan sangat aman. Pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab akan disulitkan dengan verifikasi - misalnya sandi (password) atau PIN (personal identification number) yang Anda tetapkan sebagai pengaman pundi-pundi rupiah Anda.

Efisien: Hemat Waktu dan Tenaga

Bagi Anda yang berdomisili di kota besar, macet tentu telah menjadi bagian dari keseharian Anda. Sama seperti Anda, Englinesian juga sempat berada pada posisi sebagai “korban rutin” dari kemacetan. Berkenaan dengan urusan transaksi finansial, Englinesian telah merasakan betul efisiensi yang ditawarkan oleh metode pembelanjaan dan transaksi digital.

Dengan memilih menggunakan metode transaksi digital, kita tidak perlu lagi berurusan dengan kemacetan kota yang melelahkan fisik dan mental serta menguras waktu. Hal ini tentu akan membantu secara signifikan terutama dalam hal-hal yang bersifat mendesak.

Jika dahulu kegiatan transaksi mengharuskan kita untuk bergerak mendatangi toko, kini ibarat toko-toko tersebut yang bergerak mendatangi rumah kita. Berkat kemajuan teknologi dan informasi, kini kita dapat dengan mudah melakukan transaksi tanpa harus bermandi sinar matahari saat kemarau dan bermandikan hujan saat musim penghujan – panas tidak kepanasan, hujan tidak kehujanan.

Selain dapat menghindarkan kita dari hambatan cuaca dan kemacetan, pengadopsian metode transaksi digital juga memungkinkan kita untuk berkontribusi aktif dalam upaya menjaga lingkungan melalui pengurangan produksi polusi akibat pembakaran mesin kendaraan. Bayangkan jika dalam satu hari terdapat 1000 pengendara yang tidak keluar rumah karena telah hijrah dan bermigrasi ke metode belanja dan transaksi digital. Ini berarti bahwa setidak-tidaknya lingkungan kita telah bebas dari ancaman paparan polusi 1000 kendaraan. 

Memajukan Perekonomian Nasional

Melalui pembelanjaan dengan transaksi digital, kita juga dapat berkontribusi secara langsung terhadap negara dengan menjaga rupiah tetap berputar di negeri sendiri dan oleh orang-orang kita sendiri - "bela negara tanpa senjata", demikian slogan yang terpampang pada salah satu scene video dalam kanal Youtube Bank Indonesia.


Bukan sekadar opini dari pemikiran orang awam semata, pernyataan bernada serupa turut dilontarkan oleh Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia - Ibu Destry Damayanti - yang melihat potensi UMKM sebagai penggerak ekonomi yang mampu dalam menghadapi gejolak perekonomian, terlebih dimasa-masa pandemi seperti sekarang ini.

Satu contoh kasus yang sempat ramai diberitakan di media belum lama ini adalah membludaknya pesanan sepeda lipat Kreuz. Kreuz hanyalah salah satu dari sekian banyak contoh produk UKM/UMKM buatan Indonesia yang dilaporkan sukses mencetak penjualan dengan angka yang cukup fantastis. Saat itu, penjualan sepeda lipat Kreuz dikabarkan berhasil merambah pasar internasional. Selain Kreuz, terdapat satu lagi sosok inspiratif yang sukses berjualan melalui metode digital. Sekira 2 tahun silam, sosok yang bernama ibu Irma Susanti ramai diberitakan di media berkat kesuksesannya dalam memasarkan batik hingga ke mancanegara. Tanpa adanya digitalisasi dan revolusi dalam hal transaksi, hal tersebut tentu akan sangat sulit untuk dicapai. Jangankan merambah pasar internasional, pasar nasionalpun akan sangat sulit – bahkan nyaris mustahil - untuk dijangkau.

Poin ini turut menyiratkan bahwa Anda para pelaku usaha kecil dan menengah sebenarnya memiliki peluang yang sama besarnya dengan tokoh-tokoh inspiratif diatas. Dengan metode transaksi digital, Anda tidak perlu lagi "mengkambing hitamkan" lokasi yang tidak strategis sebagai alasan mengapa bisnis Anda sulit diekspansi karena sistem pemasaran telah dimungkinkan untuk dilakukan secara daring (online) berikut dengan hal-hal yang berkenaan dengan transaksi pembayarannya. Terlebih lagi, negara kita melalui Bank Indonesia mendukung penuh praktek-praktek positif seperti ini. Jadi, jangan sia-siakan kesempatan emas ini. 

“4M” untuk Covid-19

Dari sudut pandang ekonomi, semua dari kita telah mengetahui bahwa manusia merupakan makhluk yang terikat akan kebutuhan ekonomi dan merupakan makhluk yang selalu memikirkan upaya pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sesuai dengan prinsip ekonomi. Oleh karena urusan ekonomi, uang dapat berpindah tangan dengan sangat cepat. Dari kacamata ekonomi, hal tersebut tentu merupakan sebuah pertanda yang baik. Namun, dari sudut pandang kesehatan, terlebih dimasa pandemi seperti sekarang ini, hal tersebut dapat menjadi sebuah ancaman bagi eksistensi manusia di muka bumi. Jika dahulu uang didefinisikan sebagai alat pembayaran yang sah, sejak awal tahun 2020 definisi uang bertambah - selain sebagai alat pembayaran yang sah, kini uang telah merangkap fungsi sebagai sebagai media transmisi virus.

Melalui artikel ini, Englinesian mengusulkan 1 tambahan “M” untuk menggenapi anjuran “3M” yang telah digalakkan pemerintah Indonesia selama 1 tahun terakhir ini. Tambahan “1M” yang Englinesian usulkan adalah “Melakukan Transaksi Digital” yang hanya membutuhkan benda yang relatif tidak tersentuh oleh banyak tangan sehingga lebih aman dari peluang terkontaminasi virus - melalui metode QRIS misalnya.

Dengan mengadopsi metode transaksi digital melalui QRIS, selain Anda dapat mengurangi potensi terjangkit Covid-19, Anda juga turut membantu pelaku usaha dari segi ekonomi dan menyelamatkan pelaku usaha tersebut dari segi kesehatan dengan mengurangi peluang interaksi fisik yang sering terjadi secara tidak sadar pada saat pembayaran. Olehnya, berhijrah ke metode transaksi digital dipandang sebagai solusi yang sangat bijaksana untuk segera kita lakukan - demi diri sendiri, keluarga serta demi Indonesia.

Ragam Media Bertransaksi Digital

Saat ini, telah telah terdapat banyak sekali aplikasi “all-in-one service” (layanan "semua dalam satu portal") yang memungkinkan kita melakukan transaksi untuk pemenuhan kebutuhan secara digital. Pemilihannya dapat disesuaikan dengan situasi, kebutuhan dan preferensi Anda. Beberapa media yang populer digunakan antara lain:

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard)

"QRIS" yang merupakan singkatan dari "Quick Response Code Indonesian Standard" adalah salah satu produk unggulan Bank Indonesia yang menjanjikan kemudahan dalam hal bertansaksi (baca: Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia Nomor: 21/1/KEP.DG/2019 dan Peraturan Anggota Dewan Gubernur No.21/18/PADG/2019​). Dalam penggunaannya, transaksi melalui QRIS hanya membutuhkan aktivitas memindai (scan) kode QR saja. Setelah pemindaian (scanning) selesai, maka secara otomatis tagihan Anda akan dipotong sesuai dengan harga dari produk yang Anda inginkan. Jika Anda berkunjung ke sebuah gerai dan melihat kode QR seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini, silahkan Anda coba kemudahan bertansaksi dengan secara digital melalui QRIS. 

QRIS - Englinesian
Simulasi Penggunaan QRIS - Quick Response Code Indonesian Standard oleh Bank Indonesia

E-Commerce

Sependek pengetahuan Englinesian, semua e-commerce besar di Indonesia saat ini telah memiliki layanan transaksi digital yang bahkan mendukung transaksi untuk kebutuhan dasar seperti token listrik dan pulsa, pemesanan kamar hotel, tiket kereta api, tiket kapal laut, tiket pesawat, hingga donasi dan zakat. Untuk menggunakan layanan tersebut, Anda cukup mengunduh (download) aplikasi sesuai dengan preferensi Anda, lakukan pendaftaran akun dan top-up saldo, transaksipun dimungkinkan untuk dilakukan.

Bank Digital

Selain melalui jasa e-commerce, Anda juga dapat memilih layanan bank digital yang saat ini telah ramai digunakan masyarakat. Sebut saja Jenius besutan BTPN, Digibank oleh DBS, PermataME dari Bank Permata, TMRW oleh UOB, dan D-Save Danamon oleh Bank Danamon. Selain dari kelima bank digital diatas, kabarnya di tahun 2021 ini Indonesia akan kehadiran Bank Digital BCA dan layanan serupa dari Bank BRI.

Referensi

Alkhowaiter, W. A. (2020). Digital payment and banking adoption research in Gulf countries: A systematic literature review. International Journal of Information Management, 53, 102102. DOI: 10.1016/j.ijinfomgt.2020.102102

Gabor, D., & Brooks, S. (2016). The digital revolution in financial inclusion: international development in the fintech era. New Political Economy, 22(4), 423–436. doi:10.1080/13563467.2017.1259298

Handayani, P. W., Nurahmawati, R. A., Pinem, A. A., & Azzahro, F. (2020). Switching Intention from Traditional to Online Groceries Using the Moderating Effect of Gender in Indonesia. Journal of Food Products Marketing, 1–15. DOI: 10.1080/10454446.2020.1792023

Heri Kuswanto, Wildan Bima Hadi Pratama, Imam Safawi Ahmad & Mutiah Salamah. (2019.) Analysis of students’ online shopping behaviour using a partial least squares approach: Case study of Indonesian students, Cogent Business & Management, 6:1. DOI: 10.1080/23311975.2019.1699283

Let’s Read: Platform Cerita Bergambar untuk Anak

Let’s Read merupakan platform yang menyajikan cerita bergambar yang diperuntukkan untuk anak. Terdapat banyak sekali bacaan disana dan semuanya tersedia dalam ragam bahasa, mulai dari bahasa daerah hingga bahasa internasional. Dengan mempertimbangkan ragam manfaat untuk anak, eksistensi Let’s Read kemudian menjadi wajib untuk kita apresiasi. Terkhusus untuk para orang tua yang telah lama mendambakan platform pendidikan dan hiburan yang bermutu dan mendidik untuk anak-anak, perkenalkan, Let’s Read.

Memperkenalkan Literasi kepada Anak

Berdasarkan penelitian, Indonesia adalah negara yang masyarakatnya dicap sebagai masyarakat yang kurang tertarik dengan aktivitas membaca. Hingga saat ini, membaca masih diidentikkan dengan kesan ‘kurang keren’ dan ‘kurang gaul’. Padahal, membaca merupakan jendela dunia - demikian kata orang bijak tentang membaca.

Disini, bersama-sama kita akan memutus ‘trend’ malas membaca seperti yang mereka katakan. Jangan biarkan anak-anak kita semua menjadi penerus penyandang predikat “minim literasi”. Bersama-sama kita akan buktikan bahwa masyarakat Indonesia 10 hingga 20 tahun kelak sangatlah berbeda dengan masyarakat Indonesia sebelum-sebelumnya yang mereka cap dengan predikat “kurang literasi”. 

Baca-tulis merupakan kegiatan yang seharusnya ‘keren’. Betapa tidak, mayoritas ilmu terdapat didalam bacaan. Seorang guru, setinggi apapun ilmunya dan sehebat apapun dia, tidak akan mampu untuk memberi ceramah 1x24 jam. Waktu yang sang guru miliki dalam sehari-semalam tidaklah mungkin untuk ia habiskan untuk mengajar. Olehnya, tidak ada pilihan lain selain mengais ilmu dan pengetahuan melalui kegiatan membaca mandiri. 

Untuk merealisasikan ini, dibutuhkan sebuah pola yang konsisten - yakni pola yang sebaiknya dilakukan sejak usia dini. Ini adalah kesempatan emas untuk para orang tua untuk memutus mata rantai “malas membaca” - yakni dengan memperkenalkan dan membiasakan anak dengan literasi agar mereka tumbuh menjadi sosok yang haus akan ilmu dan pengetahuan. Sekali lagi, demi anak-anak Anda dan demi masa depan mereka kelak, perkenalkan dan biasakanlah anak-anak Anda untuk membaca - kegiatan yang Anda telah tahu manfaatnya.

Salah satu cara jitu memperkenalkan literasi kepada anak adalah dengan menyuguhkan mereka bacaan yang tidak membosankan - cerita bergambar adalah salah satunya. Dari sekian banyak pendekatan dan metode, mengapa Anda harus mempertimbangkan cerita bergambar?

Marjanovič-Umek, dkk. (2012)  menjelaskan bahwa periode antara usia tiga dan enam tahun adalah rentang usia yang krusial untuk perkembangan mendongeng anak-anak. Hasil penelitian tersebut juga mengisyaratkan perlunya peran pro-aktif orang tua didalam pemenuhan pendidikan untuk anak yang salah satunya bisa dilakukan dengan cara membacakan cerita bergambar kepada anak secara rutin.

Penelitian diatas menegaskan pentingnya keterlibatan orang tua dalam tumbuh kembang anak. Terkhusus untuk masalah kognitif mereka, mulailah dengan memperkenalkan cerita bergambar. Berikut beberapa manfaat cerita bergambar menurut penelitian.

Sebuah penelitian ilmiah yang dilakukan di Inggris oleh Bamkin, dkk. (2013) menjelaskan bahwa pembacaan cerita kepada anak dapat meningkatkan pengetahuan umum, pengetahuan bahasa, serta kemampuan literasi anak. Pernyataan senada diungkapkan oleh Roopnarine & Yildrim (2018) bahwa membaca buku dan bercerita kepada anak berdampak signifikan terhadap kemampuan literasi anak. 

Selanjutnya, penelitian yang dilakukan di Swedia oleh Hedemark (2017) menjelaskan bahwa anak-anak sangat antusias dalam pembelajaran melalui mendongeng. Hasil penelitian ini seharusnya menjadi “tamparan” keras kepada para orang tua. Bukanlah fasilitas mewah dan teknologi canggih yang anak-anak kita butuhkan, melainkan kasih sayang yang dapat dimanifestasikan melalui interaksi dengan membacakan cerita bergambar kepada mereka

Sarana Belajar Bahasa

Let’s Read hadir dengan banyak sekali konten dengan pilihan bahasa yang variatif - mulai dari bahasa daerah hingga bahasa internasional. Selain dapat dimanfaatkan untuk merangsang dan memaksimalkan kemampuan literasi anak, para orang tua juga dapat menjadikan konten-konten Let’s Read sebagai sarana belajar bahasa untuk anak.

Telah kita ketahui bersama bahwa bahasa adalah salah satu skill penting yang banyak tidak diperhitungkan oleh para orang tua dewasa ini. Kemampuan menggunakan banyak bahasa jelas akan sangat menguntungkan kehidupan anak kelak. Selain agar mereka dapat mendapatkan banyak input pengetahuan - dengan asumsi “semakin banyak bahasa yang mereka kuasai maka semakin banyak pula literatur yang dapat mereka baca” - anak juga dapat memperbesar potensi kesuksesan mereka kelak.

Bahasa adalah media komunikasi yang dianjurkan oleh para ahli untuk diajarkan sedini mungkin. Sebelum terjadi fossilisation (keadaan dimana organ tubuh yang berkaitan dengan produksi bahasa telah memfosil sehingga kurang mampu untuk mengujarkan kata/ekspresi selain dari bahasa ibu (mother tongue)), anak sebaiknya diperkenalkan dengan ragam bahasa - bahasa daerah dan bahasa asing.

Potensi tersebut tentu sangat memungkinkan untuk dilakukan melalui Let’s Read. Caranya, cukup dengan mengakses laman web Let’s Read atau dengan mengakses melalui aplikasi Let’s Read, kemudian akses konten yang diinginkan dengan pertama-tama memilih bahasa Indonesia lalu kemudian dilanjutkan dengan bahasa Inggris atau bahasa daerah. Anda para orang tua tentu akan sangat dimudahkan karena Anda tidak perlu repot-repot lagi menerjemahkan cerita yang anak Anda sukai kedalam bahasa daerah atau bahasa Inggris.

Bebas Kontaminasi Hiburan Liar

Dewasa ini, mayoritas platform hiburan digital dapat dikatakan tidak ramah anak-anak. Bahkan platform penyedia video yang Anda kenal sekalipun gagal dalam memfilter konten dan iklan didalamnya. Betapa tidak, banyak dari para kreator konten yang berlomba-lomba untuk mendapatkan sebanyak mungkin penonton (viewers) tanpa mempertimbangkan aspek kesesuaian konten dengan 

Aspek yang sering tidak terfilter dalam hiburan digital sekarang adalah penggunaan bahasa yang kasar dan tidak sesuai. Tidak percaya? Saksikan saja penyedia video yang membahas tentang gim (game) yang digandrungi anak-anak dan perhatikan penggunaan bahasa kreator konten tersebut. Jangan kaget jika akan mendengarkan umpatan-umpatan yang tidak ramah ditelinga anak-anak.

Penuhi Hak Anak akan Pendidikan dan Hiburan yang Layak

Menurut sebuah jurnal internasional, dijelaskan bahwa semua dari anak-anak kita saat ini dapat disebut sebagai kaum “digital natives” - yakni golongan orang yang telah dikelilingi teknologi sebelum mereka lahir. Olehnya, terdapat kecenderungan untuk mengakses ragam teknologi yang sebenarnya belum waktunya untuk mereka gunakan. Dampak positifnya adalah anak dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi. Namun perlu diingat bahwa fakta tersebut turut mengandung dampak negatif - yakni kemungkinan anak menerima input-input yang tidak atau kurang layak (seperti umpatan, dan lain sebagainya).

Pertanyaan selanjutnya tentu dimulai dengan kata tanya “bagaimana???”. Berikut metode yang dapat Anda coba.

Mempopulerkan Kembali Cerita Bergambar

Pada poin ini, Englinesian akan memperkenalkan cara membuat cerita bergambar menjadi lebih hidup.

Sekira tiga dekade silam, cerita bergambar sempat sangat populer. Englinesian bahkan masih bisa mengingat dengan jelas ketika sosok ibunda membacakan cerita bergambar untuk Englinesian sebelum tidur. Diakhir cerita, selalu ada pesan-pesan moral yang disampaikan ibunda berkaitan dengan tema cerita yang dibacakan. Berdasarkan pandangan subjektif Englinesian, zaman itu adalah “zaman emas” untuk anak-anak. Dahulu, kami hidup tanpa kontaminasi hiburan liar yang tak terkendali seperti sekarang ini. Kehidupan kami dahulu bebas dari konten yang ramain umpatan dan konten bermuatan negatif. 

Let’s Read nampaknya hendak kembali mempopulerkan cerita bergambar yang dahulu sangat populer. Tentu saja, hal ini merupakan sebuah berita baik dan menggembirakan. Let’s Read hadir ibarat air di padang pasir. Ia datang untuk menghilangkan dahaga anak-anak yang haus akan pendidikan dan hiburan melalui bacaan bergambar. Para orang tua wajib menyambut baik ide ini.

Untuk memulai rencana positif ini, pertama-tama tari dahulu perhatian anak Anda. Modal ragam cerita yang menarik dengan ilustrasi gambar sudah cukup untuk membuka pintu hati anak untuk menerima metode ini. Ini adalah pintu untuk menyisipkan pola dan kebiasaan membaca kepada anak.

Setelah berhasil melewati pintu ini, kita kemudian dapat memulai rencana kita dengan mencari waktu terbaik anak untuk menerima input - sebelum tidur adalah waktu yang sangat baik karena penelitian berkata bahwa waktu-waktu tersebut (1 jam - 30 menit sebelum tidur), otak manusia bergeser dari frekuensi beta ke alpha. Frekuensi beta sendiri merupakan waktu dimana otak sedang aktif dan terjaga sementara frekuensi alpha merupakan waktu dimana otak sedang rileks.

Saat perhatian anak tidak lagi terfokus pada apa yang akan ia lakukan selanjutnya (karena sesaat lagi ia akan beranjak tidur), sampaikan kepada anak Anda bahwa Anda memiliki sesuatu yang akan Anda berikan untuknya sebelum ia tidur. Disini, Anda sedang berusaha menarik perhatian dan antusiasme anak Anda.

Jika anak terlihat antusias, perlihatkan anak Anda pilihan cerita yang tersaji di laman depan Let’s Read. Saran Englinesian, batasilah pilihan anak Anda hingga maksimal 2 cerita saja. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga antusiasme anak dan untuk memberi efek candu kepadanya. Setelah ia memilih satu atau dua cerita, akses konten Let’s Read melalui web, unduh versi PDF dari cerita pilihan anak Anda, print masing-masing cerita sebanyak 2 rangkap - 1 rangkap untuk Anda dan satunya lagi untuk anak Anda, dan mulailah membacakan cerita kepada anak Anda sembari sang anak memperhatikan sekuel gambar yang ada di tangannya.

Setelah aktivitas malam pertama selesai, esok malamnya, tanyakan kepada anak Anda tentang cerita-cerita yang Anda bacakan malam sebelumnya lalu tanyakan padanya apakah malam ini ia masih ingin dibacakan cerita bergambar. Jika responnya positif, ini merupakan pertanda yang baik. Segera lakukan hal yang Anda lakukan pada malam sebelumnya.

Catatan penting: Peran proaktif Anda sangatlah diperlukan untuk menunjang kesuksesan aktivitas ini. Upayakan agar urusan rumah dan pekerjaan Anda telah benar-benar selesai sebelum mengajak anak mendengar cerita untuk menghindari kemungkinan terjadinya degradasi atau penurunan antusiasme anak dalam mendengar cerita.

 

Englinesian: Let’s Read Platform Cerita Bergambar
Tangkap Layar Let’s Read versi Web

Sekilas tentang Let’s Read

Let’s Read tersedia dalam 2 versi - versi web dan aplikasi (Android). Untuk mengakses konten, Anda cukup memilih judul cerita bergambar yang ingin Anda baca kemudian pada bagian bawah laman Anda akan menemukan dua pilihan penyajian konten - download EPUB dan download PDF. Selain itu, Anda juga dapat membaca langsung dari web atau aplikasi Let’s Read.

Menurut Englinesian, setidak-tidaknya terdapat beberapa keuntungan ganda - yakni keuntungan untuk Anda para orang tua dan keuntungan untuk anak-anak Anda - jika menjadikan Let’s Read sebagai sahabat untuk anak-anak Anda.

Sekarang, tibalah kita pada inti publikasi ini. Setelah membaca rangkaian paragraf diatas, tentu Anda penasaran dan bertanya-tanya tentang cara mengakses konten Let’s Read.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa Let’s Read tersedia dalam dua versi - Let’s Read versi web dan Let’s Read versi aplikasi.

Untuk versi web, Anda dapat mengakses konten Let’s Read dengan membuka peramban (browser) favorit Anda (mis. Safari, Google Chrome, Mozilla Firefox, dll), pada kolom URL, copy/paste atau ketikkan link “https://bit.ly/WebLR”, lalu tekan enter. Anda akan dibawa menuju laman Let’s Read dan Anda dapat mulai mengakses konten yang Anda inginkan disana.

Jika Anda lebih memilih mengakses menggunakan aplikasi (Android), silahkan unduh (download) aplikasi Let’s Read di Google Play Store jika Anda pengguna Android. Setelah menemukan aplikasinya, lakukan instalasi aplikasi dengan cara klik unduh atau download, tunggu proses pengunduhan (download) dan pemasangan aplikasi hingga selesai, buka aplikasinya, Andapun dapat mulai mengakses seluruh konten didalamnya.

Englinesian: Instalasi Aplikasi Let's Read Indonesia di Google Play Store
Instalasi Aplikasi Let's Read Indonesia di Google Play Store


Let's Read di Play Store

Aplikasi Let's Read Indonesia di Google Play Store


Setelah beberapa saat mencoba menjelajahi fitur-fitur dan konten-konten Let’s Read, Englinesian menganggap Let’s Read telah sangat impresif. Namun, satu masukan yang mudah-mudahan dapat segera direalisasikan oleh tim Let’s Read hanyalah ketersediaan aplikasi untuk iOS saja mengingat gawai berbasis iOS banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Untuk konten dan fitur, Let’s Read layak untuk mendapatkan 5 bintang.

Referensi Jurnal

  • Åse Hedemark. 2017. Telling Tales. An Observational Study of Storytelling for Children in Swedish Public Libraries. New Review of Children’s Literature and Librarianship, Volume 23 Issue 2. DOI: https://doi.org/10.1080/13614541.2017.1367574
  • Jaipaul L. Roopnarine & Elif Dede Yildirim. 2018. Paternal and maternal engagement in play, storytelling, and reading in five Caribbean countries: associations with preschoolers’ literacy skills. Journal of Play, Volume 7 Issue 2. DOI: https://doi.org/10.1080/21594937.2018.1496000
  • Ljubica Marjanovič-Umek, Urška Fekonja-Peklaj  & Anja Podlesek. 2012. Parental influence on the development of children's storytelling. European Early Childhood Education Research Journal, Volume 20 Issue 3. DOI: https://doi.org/10.1080/1350293X.2012.704760
  • Marianne Bamkin, Anne Goulding  & Sally Maynard. 2013. The Children Sat and Listened: Storytelling on Children's Mobile Libraries. New Review of Children’s Literature and Librarianship, Volume 19 Issue 1. DOI: https://doi.org/10.1080/13614541.2013.755023

WhatsApp Security Totally Fails! Here is Why

Recently, someone I am familiar with lost his WhatsApp account. In short, a verification code from WhatsApp arrived. Message from number he is familiar with, asking for the verification code, then arrived and "he sent the code". After that, his WhatsApp account lost. Here is why WhatsApp security fails.

WhatsApp 2-Step Verification is Boomerang

Right after the hijacker's gets WhatsApp account of his target, the hijacker sets 2-step verification. This can be done by entering a PIN (personal identification number) and email. This is really a boomerang that prevents the owner to get his WhatsApp account back as mobile number is now useless. Everything should be done through the hijacker's email. The only one possibility is that the victim of the piracy accidentally puts the right PIN set by the hijacker.

What You Need to Do?

WhatsApp is not the only one messaging app on iOS and Android. You can have some others messaging app which guarantee your privacy. The app that totally rely on you number rather than email.  Once your WhatsApp account is hijacked, there is nothing you can do except borrowing your family members' phone and call all people who are in your phonebook and tell them not to respond any request made my you from your lost WhatsApp account. You know, this is almost impossible to do. 

Some suggest that if your WhatsApp account is stolen, send a "deactivating account" request to WhatsApp. This is also useless. The reply would only be about how to secure your WhatsApp account by applying 2-step verification.  

If you encounter the similar case as explained above, the only one possible solution is waiting until the PIN set by hijacker is not applicable. In this case, you need 6 days to wait. In other words, WhatsApp gives special opportunity to the hijacker to request anything the hijacker wants to your WhatsApp contacts within those days.

Learn Indonesian: One Effective and Reliable Way

There are many ways to learn a foreign language - in this case learning Indonesian or Bahasa Indonesia. Like what has been revealed in foreign language literature, an effective and reliable way to learn a foreign language is by learning it directly from native Indonesians. Here are why and how.

Why? Indonesia has Thousand Vernaculars

If you want to visit Indonesia, let say for example for 1 or 2 months long, things you should make certain first is knowing what vernacular(s) is(are) mainly spoken in the city you will stay. Remember, that Indonesians do not mainly speak Indonesian or Bahasa Indonesia makes it difficult to maintain communication with the locals. Therefore, for the purpose of maintaining effective and practical communication, you should at least understand vernacular spoken in location you will stay.

Again, Indonesia has thousand vernaculars. Majority of Indonesians do not speak Indonesian or Bahasa Indonesia instead of their vernacular(s). In South Sulawesi, people speak Makassarese, Buginese, and Torajanese. In Bali, people speak Balinese, in Java, people speak Javanese. Furthermore, every vernacular exists in Indonesia has at least 3 styles - polite, less-polite, and impolite. In selecting what kind of language style one should utter, it mostly depends on “to whom you will be talking to”.

Your purpose determines your reality. If you want to visit Indonesia only for vacation, then understanding vernacular of community you will be in does not really matter. Knowing a little vocabulary and expressions are sifficient for you. But if your purpose is to stay for a long period of time - for learning or working for instances - then acquiring and learning the common style of the language is essential.

How? Online Resources

Most of online resources (online news portal, maganize, website, etc.) you can find on the internet apply formal Indonesian - the language style that you will never find anywhere in Indonesia except in formal situation. In fact, most of your time will not be spent in formal style, isn’t it?!

So far, Youtube becomes the most reliable learning resources among others as it can bring you visual and audio input. Foreign language literature states that the more senses are involved in learning, the more effective the learning will be. By learning through Youtube, you can at least have two sources of input - visual and audio. You can take advantages of this fact by regularly access Youtube to watch how Indonesian is spoken by native Indonesians. 

Podcast can also be a great learning environment. It offers more flexible learning than Youtube. Instead of keeping your eyes focus on your device screen, podcast lets your device be on the table, in your bag or pocket while learning. However, podcast just provides audio input. But it is still great.

The next online resources you can apply is social media. It is very easy to find groups on Facebook that share anything about Indonesia including Bahasa Indonesia. You can join the groups and tell your intention to all the group members. Of course, as Indonesians are famous for their friendliness, they will respond your greetings there.


Surefire Ways to Make Indonesian Friends

If you want to master Bahasa Indonesia, learning with total effort and being in an intense contact with Indonesians are things you should do in order to make your learning accelerated. In this post are surefire ways to make Indonesian friends.

Knowing the Culture

Knowing Indonesian culture is a must as it determines how you will behave and how Indonesians respond. The feedback your will receive depends on your cultural inteligence about Indonesia. It is relatively easy to approach Indonesians. Just take a little of your time to get to know Indonesian culture. For general characteristics, you can find them revealed in posts on this blog.

Questions such “how much is your salary per month?”, “are you married?”, “what is your weight?” Which are taboo in other countries is commonly asked in Indonesia. In a conversation about body for example, Indonesians tell you their weight without hesitation.

In general, Indonesians are collectivists. They love being together, gathered in a crowd, and make some fun there. Indonesians hate to be alone. When you want to make friends, they will warmly welcome you. Thing to note that I am talking about collectivist is not the antonym of introverted person. Here, introverted Indonesians are also collectivists.

Questioning

This may sound strange to you, that to approach Indonesians, asking them some question is one of the surefire ways. Don't worry about the possibility that your question will cause offense. It will be taken easy by Indonesians - even though your questions seem too personal. If asking too personal question is the case, Indonesians will easily tolerate that. If you think your question is too offensive, open your question with “maaf” (read: ma - ‘af - consult to how to read Indonesian word and how to pronounce Indonesian alphabet to know how to pronounce that ‘magic’ word). Here are two expressions that you can say.

Indonesian English
Maaf, saya ingin bertanya sesuatu yang agak pribadi. [wait his/her/their response then ask your question] Sorry, I want to ask you something personal
Maaf, bisakah saya bertanya sesuatu yang mungkin agak pribadi? [If the answer is “ya”, then ask your question] Sorry, can I ask you something that might be a little personal?

You can also ask your question first then say expressions above. If this is your choice, modify the expressions to be the following:

Indonesian English
[Ask your question, then say this line] Maaf, jika saya bertanya sesuatu yang agak pribadi. Sorry if my question is too personal
[Ask your question, then say this line]  Maaf, jika pertanyaan saya tadi terlalu personal, tidak perlu dijawab. Sorry, if my question was too personal, it doesn't need to be answered.

One of the general characteristics of Indonesians is they love to be asked. Begin your conversation by saying “Halo, apa kabar?” Or simply ask “Apa kabar?” - they will like it.

Talking

I have said this many times in this web, that “it is easy to find Indonesians on social media”. Once you are connected with Indonesians on social media, greet them first - say hello - and talk to them. If you can meet Indonesian face to face, then having some conversations with them is a must.

When your intention is to learn Indonesian from Indonesians you meet, give them some topics to talk. Let them speak. Just listen to them and notice how they apply the grammatical rules and how they combine words in a sentence. Do not forget to notice their intonation. But if making friend is your target, then just let the conversation be as natural as possible. Ask Indonesians some questions and being in some conversations with them mean you care about them. When you show your care, not only Indonesians would like you but also everybody.

Always Put Your Smile on Your Face

Do not ever talk to Indonesians with flat face expression as they will think of you as someone who is not ready to talk. When talking to Indonesians, always keep your smile on your face as they will love it. You will realize it once you step your feet in Indonesia. While walking around the city, there will be many Indonesians greet you. If this happens, just show your smile.

Uber-like Apps that Will Take You Anywhere in Indonesia

In England, Uber dominates the online transportation market. In Indonesia, Uber has just merged with Grab, one of Uber-like online apps. Here are Uber-like apps that exist in Indonesia that will take you anywhere.

To get the app-based online transportation service, simply access applications provider on your device (App Store if you are an iOS user or Google Play Store if you own Android-based smartphone), type the name of the app you prefer as informed in the title below, download the app, register with email and/or phone number, set your delivery spot, and you are good to go.

The services will charge you based on type of vehicle you prefer (either car or motorbike) and the distance you will travel. The service will also charge you additional fee based on time of booking (nighttime is a little more expensive than daytime) and weather at the time you book the service (if it's raining, the price will be a little more expensive).

Gojek

When you have ever been to Indonesia in the past 3 years (before 2020), you must have seen people with green-black helmet and jacket, also with green and black, milling about on the streets. If you have ever come across drivers with these characteristics, then most likely you have seen a Gojek driver.

Gojek is the biggest online transportation service that you can trust. The company is purely Indonesian company. The drivers are everywhere in Indonesia - in cities as well as in districts. It offers delivery of food (GoFood) and people with either car (GoCar) or motorbike (GoRide). Besides, it also has GoShop which allows you to choose items you want to buy from stores available on the app. All can be done in one application.

Grab

Based on the color labelled, Grab looks like Gojek at first glance. You will soon know the difference between the two right after you notice each in more detail. Grab is online transportation service from Malaysia (later the company moved to Singapore). Based on the features Grab offers, it is not much different from features offered by Gojek.

Maxim

Maxim is labelled as predominantly bright yellow. As informed by several websites appeared on Google, Maxim is online transportation service from Russia. Its existence in Indonesia is just recently. As a newcomer, Maxim offers much more cheaper cost. However, its features are not as complete as Gojek and Grab. So far, Maxim only offers transportation service. The absence of food delivery service makes Maxim is less profitable.

inDriver

Among all online transportation services which have been mentioned, inDriver becomes ‘the youngest’ service based on the time of operation. This service has just expanded Indonesia in 2020 and at the time this post is writing, inDriver is still promoting its service on social media.

As informed by websites appeared on Google, inDriver only offers car. This is the minus point of this service as it competes with other services which offer various services - motorbike, food delivery service, etc. Besides, inDriver is only available in several major cities in Indonesia.

Being an English Lecturer in Indonesia

If you are U.S, UK, Australia citizens or from English speaking countries, you have great opportunity to teach Indonesians English at universities, schools, and institutions in Indonesia. The fact that English is cumpolsorily learned and the fact that native speakers of English is so rare makes a great opportunity for you to think about being an English lecturer or teacher in Indonesia.

To understand requirements you should meet, you are suggested to read policy regarding the appointment of civil servants from among foreign citizens which is regulated in presidential regulation number 20 of 2018.

Presidential Regulation No. 20 of 2018

Based on the policy, as written in Article 4 Paragraph 1 and 2, foreign workers are prohibited from holding positions in charge of personnel and / or certain positions as determined by the Minister,

In this Presidential Decree, it is emphasized that every foreign worker working in Indonesia is required to have a Limited Stay Visa (VITAS) to work, which the Employer requests to foreign workers or foreign workers to the minister in charge of government affairs in the field of law and human rights or appointed official, attaching notification and proof of payment.

As written in Article 20 paragraph (1) of this Presidential Regulation, the application for VITAS as referred to at the same time can be used as an application for a Temporary Stay Permit or ITAS.

In the case of an ITAS application as well as a VITAS application, according to this Presidential Decree, the process of submitting an ITAS application is carried out by representatives of the Republic of Indonesia abroad, which is an extension of the Directorate General of Immigration.

The issuance of ITAS is carried out at the Immigration Checkpoint, and ITAS (temporary residence permit) as intended is a Stay Permit to work for foreign workers.

Stay permits for foreign workers for the first time are granted for a maximum of 2 (two) years, and can be extended in accordance with the provisions of laws and regulations - as written in Article 21 paragraph (3) of this Presidential Regulation.

Granting (temporary residence permit) for foreign workers as intended, according to this Presidential Decree, is also accompanied by the granting of Re-entry Permits for several trips whose validity period is in accordance with the validity period (temporary stay permit).

This Presidential Decree also emphasizes that every foreign worker employer is obliged to guarantee that foreign workers are registered in the Social Security for foreign workers who work for more than 6 (six) months and / or an insurance policy in an insurance company with an Indonesian legal entity.

This Presidential Regulation takes effect after 3 (three) months from the date of promulgation - as written in Article 39 of Presidential Regulation Number 20 of 2018.

Regulation of the Minister of Manpower Number 228 of 2019 on Certain Departments That Can Be Occupied by Foreign Workers

Certain positions that may be occupied by foreign workers are as stated in the attachment which is an integral part of this ministerial decree. It is stated that a position of Commissioner or Director who does not manage personnel is permitted to be occupied by Foreign Workers, as long as it does not conflict with the provisions of the prevailing laws and regulations in the Republic of Indonesia. Furthermore, it is stated that the positions that can be held by Foreign Workers and the terms of the position are evaluated at least every 2 (two) years or at any time if needed.

It is also stated that when the Minister of Manpower Decree Number 228 of 2019 came into effect, the Minister of Manpower Regulation No. 247/2011, No. 462/2012, No. 463/2012, No. 463/2012, No. 707/2012, and a number of ministerial decrees regulating certain positions that can be occupied by foreign workers are revoked and declared invalid

Particularly in the field of education, there are now 143 positions that can be occupied by foreign workers, starting from the Principal, Deputy Principal, Librarian, Student Admissions Manager, Lecturers, Teachers, and Skills Instructors.

Qualification and Requirements: Policies Issued between 2007 - 2014

  • Minister of Education and Culture Regulation no. 14 of 2014 concerning Higher Education Cooperation (canceling the Regulation of the Minister of Education and Culture no.26 of 2007);
  • Regulation of the Minister of National Education 26 of 2007: Collaboration of Universities in Indonesia with Universities or Other Institutions Abroad (for guest lecturers);
  • Regulation of the Minister of National Education 66 of 2009: Granting Permits for Foreign Educators and Education Personnel to Formal and Nonformal Education Units in Indonesia;
  • Minister of Education and Culture Regulation no. 84 of 2013: Appoint Non-Civil Servant Lecturers at State Universities and Permanent Lecturers at Private Universities (So that a foreign worker can be appointed as a permanent lecturer in addition to fulfilling the requirements of the Regulation of the Minister of Manpower PER.02 / MEN / III / 2008, Regulation of the Minister of Education and Culture no.66 of 2009 must also comply with the requirements in article 3 paragraph 5 of Regulation of the Minister of Education and Culture no.84 of 2013, namely that they must qualify as professors in their country of origin, they can obtain Dikti recognition by issuing NIDN (lecturer identification number) If you have a SK as a lecturer who is contracted for at least 2 years with a minimum qualification of S3, read requirements B point 1.c.);
  • A lecturer who has served for 10 years as a permanent lecturer, has doctoral qualifications and scientific publications, can be proposed as a Professor at Indonesian Higher Education so that he is entitled to receive an honorary allowance.
Note: Rules and policies may change. You are suggested to consult to the newest regulation.


Prefix “di_” in Bahasa Indonesia

After discussing prefix “me_” and its derivatives including prefix “mem_”, “men_”, “meng_”, in this post I would like to address prefix “di_” which is usually used to make passive verb.

Note: Don’t be confused with preposition “di”. This one is prefix “di-“ which should be written in one word with the root word.

Root Active Passive
Makan Memakan - eat Dimakan - to be eaten
Baca Membaca - read Dibaca - to be read
Tulis Menulis - write Ditulis - to be written

For some words, adding prefix “di-“ to change active verb into passive verb should be followed by suffix “-i”. Unfortunately, there is no any explanation you can find in any Indonesian grammar book about this point. 



Prefix in Bahasa Indonesia: Confusing?

Just like English, Bahasa Indonesia or commonly recognized simply as Indonesian also recognizes prefix. As the name suggests, it refers to syllable that is affixed to root word. In this post, Englinesian focuses on general explanation of prefixes in Bahasa Indonesia.

In both English and Bahasa Indonesia, the function of prefix is simply to change the meaning of root word. For instance, “achromatic” which is taken from root word “chromatic”, “extraordinary” which is taken from root word “ordinary”, “monolingual” which is from “lingual” and “multilingual” which is also taken from “lingual”. But what is discussed here is not that kind of prefix. Bahasa Indonesia has another type of prefix.

Whatever Indonesian grammar book you learn, discussion about prefix must be confusing. It is not only experienced by foreigners who learn Indonesian but also by native Indonesian. When you experience any confusion, it means that you are learning.

Here are things that make prefix is little bit difficult to learn.

Consistency

Sometimes we got root word which should contain suffix - such as suffix “_i” - if prefix exists - such as prefix “me_”, sometimes it does not, and sometimes the root word is flexible.

 (duduk - menduduki - diduduki) while sometimes it does not (makan - memakan - dimakan).

Meaning

Sometimes root word with prefix still means the same or similar with the root word (both makan and memakan mean eat/to eat); meaning that the existence of prefix is little bit useless - except to change the degree of formality.


Asking for Direction in Bahasa Indonesia

Here, I would like to present an example of basic conversation. This conversation involves two people - one foreigners and one native Indonesian. The main theme of this conversation is “asking for direction”.

Foreigner: Hai, selamat pagi/siang/sore/malam
Native: Hai, ada yang bisa saya bantu?
Foreigner: Saya ingin bertanya. Bisakah Anda membantu saya?
Native: Tentu saja
Foreigner: Saya ingin menuju ke rumah teman saya. Ia tinggal di jalan Urip Sumoharjo nomor 13. Bisakah anda menunjukkan jalan menuju kesana?
Native: Silahkan menuju ke

Visit Toraja: What Can You Find There?

Toraja is located in South Sulawesi, Indonesia. Among cities and districts in South Sulawesi, Toraja is the most famous. That’s why Toraja is set as the icon of South Sulawesi province. But, what can you find there?

How to Get There?

When you land at Hasanuddin International Airport, trace along Jalan Perintis Kemerdekaan. You will find some autobus companies that will serve your trip to get there. Along this road, you will find Primadona, Manggala Trans, Metro Permai, Borlindo, and Bintang Prima. Those are autobus companies which serve road trip to Toraja. The ticket sold depends on the type of bus you choose. You can opt sleeper bus that will cost you around Rp. 350.000 to Rp. 400.000. If you want economy class, it will cost you around Rp. 175.000 to Rp. 200.000. The road trip from Makassar will take up to 8 hours. Make sure your travel provisions are sufficient.

If you prefer air travel, it will take up 45 minutes. Toraja has just inaugurated its airport in early September 2020. If you opt traveling by plane, it will cost you around Rp. 650.000. To book your flight, you can find it on flight ticket applications available on Android and iOS. Besides, web version is also available.

Tongkonan

Tongkonan is the icon of Toraja. When you arrive at Hasanuddin International Airport in Makassar, you will find this around the airport. It is the ancestral house of Torajan - the people of Toraja - that you can still find till now as Torajan preserve their culture well. However, Torajans nowadays live in modern house. They are no longer live in their traditional house.

Toraja Coffee

Toraja is famous for its tasteful coffee. If you plan to go there, make sure you bring a pack or two to your country. Toraja coffee is available in seed and powder - depends on your preference. When you are in Toraja and coffee is in your purchase list, make sure you get explanation about the coffee you want to buy - either it is Arabica or Robusta, where it is planted, the roasting model, etc.

Traditional Festival

Lovely Toraja, formerly known as Lovely December, is the traditional festival which is held annually - usually in December. When you ask locals about the best time to get to Toraja, they will mention ‘December’ in their answers. That is because Toraja has annual festival called “Lovely Toraja”. When you come there, the festival will serve you with buffalo fighting, cockfighting, funeral tradition, etc. Those what make Toraja famous.

Mountain Views

Toraja is on high land which is cooler than its surrounding areas. When you get there, you will notice a decrease of temperature right from the moment you enter its welcome gate. Along your trip, your eyes will be served with beautiful natural mountain views. Mountains are everywhere in Toraja - either you are in Toraja Utara (Rantepao, North Toraja) or Tana Toraja (Makale). In other words, hiking would be the best activity you can consider.

Natural Tourist Spots

Toraja, both Toraja Utara and Tana Toraja, hosts many natural tourist spots. Just ask your tourist guide for natural spot you want to visit. In Toraja, you can find Lemo or Londa which is a funeral for Torajan, Lolai which is well known as “Negeri Diatas Awan” (literally means “nation above the coulds”), Kete Kesu, and many others.

Buy me a coffee
Protected by Copyscape Web Plagiarism Software